Bentuk Iri Yang Diperbolehkan
👉🏻 Sukma - Brebes
"Kang, mau tanya misal saya melihat orang lain beribadah rajin banget, dan saya pengen jadi seperti dia, apakah itu termasuk iri atau bukan kang?"
👉🏻 Kang Deni Al-Qudsy
Pertanyaan yang bagus.
Langsung saja saya jawab.
Bahwa hal tersebut tidak salah, baik, dan justru di anjurkan.
Iri terhadap seorang hamba dalam bab ibadah di perbolehkan. Karena dengan rasa iri tersebut akan timbul semangat kita untuk senantiasa berbuat baik, istiqomah dalam kebaikan, dan berusaha agar ibadah kita lebih baik dan lebih berkualitas di bandingkan si-A, selalu berusaha menyaingi ibadah dan keta'atannya si-A.
Justru perilaku seperti ini di perintahkan oleh Allah SWT. Sebagaimana Firman-Nya dalam Qur'an Surat Al-Baqoroh 148:
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al Baqarah : 148)
Yang tidak diperbolehkan dan di larang adalah Iri dalam bab dunia, karena dapat menyebabkan diri semakin jauh dari Allah.
Sehingga pagi-siang-malam tiada henti-hentinya memikirkan dunia, dan akan selalu disibukkan dengan perkara-perkara dunia, sebab adanya rasa iri dengan harta yang di miliki teman / saudara.
Guru saya Syaikhona Ahmad Khudlirin Pernah mewasiatkan pesan, beliau Dawuh:
"Dalam urusan ibadah, berlomba-lombalah. Ketika engkau lihat Saff sholat di depanmu kosong, maka segeralah maju kedepan untuk engkau isi, dahulukan dirimu dalam hal ini, jangan malah menyuruh orang lain untuk mengisi Saff kosong tersebut. Akan tetapi dalam urusan dunia, dahulukan orang lain daripada dirimu. Ketika engkau dalam perkumpulan dan di situ dihidangkan makanan maka dahulukan orang lain untuk mengambilnya, daripada dirimu."
Mengenai hal yang sama, Guru saya yang lain Kyai Mas'adi Irawan pernah berpesan :
"Saya tidak mau ada diantara murid saya menjadi orang yang tidak melapangkan (mengutamakan) orang lain daripada dirinya. (Misal) ketika dalam acara hajatan (perkumpulan) nampak engkau lihat ada 9 kursi yang tersedia, sedangkan jumlah kalian adalah 10. Maka sembilan kursi utamakan untuk duduk teman²mu dan engkau rela berdiri, atau apabila ketika itu jumlah kursi sudah pas tiba-tiba ada orang tua datang tidak kebagian Kursi, maka Muridku harus berdiri dan mempersilahkan orang tua tadi duduk di Kursimu."
Inti yang bisa di ambil dari dua nasihat guru saya dia atas, dan pemaparan tentang Iri yang di perbolehkan di dan di haramkan, garis kesimpulannya;
▪️Iri yang di perbolehkan adalah, sifat iri terhadap ibadah seorang hamba yang lebih taat darinya, iri dalam kualitas ibadah dan keta'atan diperbolehkan karena denganya akan semakin menambah semangat kita untuk beribadah, menambah kualitas takwa dalam pengabdian diri kepada Sang Pencipta.
▪️Iri yang di haramkan adalah iri terhadap dunia / harta benda / usaha / kesuksesan yang di raih saudara dan rekan-rekannya. Iri terhadap dunia orang lain di haramkan karena akan semakin menjauhkan diri dari Tuhan.
▪️Dalam urusan ibadah dahulukan diri sendiri daripada orang lain.
▪️Dalam urusan dunia dunia dahulukan orang lain daripada diri sendiri.
Sekian yang dapat saya sampaikan,
Allahu A'lam
Semoga bermanfaat.
@kangdeni_alqudsy
#denpasar, 29/04/2020_
Komentar
Posting Komentar