Cemas Urusan Dunia Menggelapkan Hati
KITAB NASHAIHUL IBAD (Kajian 17)
Karya Syaikh Nawawi Al Bantani
CEMAS URUSAN DUNIA MENGGELAPKAN HATI
بسم الله الرحمن الرحيم
قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَی
وَالْمَقَالَةُ الْخَامِسَةُ
Dan makalah yang ke lima :
(عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ هَمُّ الدُّنْيَا ظُلْمَةٌ فِي الْقَلْبِ وََهَمُّ الْآخِرَةِ نُوْرٌ فِي الْقَلْبِ)
Dari sayyidina Usman radhiallahu 'anhu : Mencemaskan dunia menjadi kegelapan di dalam hati, sedangkan mencemaskan akhirat menjadi cahaya di dalam hati.
أَيْ الْخُزْنُ فِي الْأُمُرُوْرِ الْمُتَعَلِّقَةِ بِالدُّنْيَا صَارَ مُظْلِمًا فِي الْقَلْبِ
Maksudnya, kesedihan di dalam urusan-urusan yang terkait duniawi menjadi sesuatu yang menggelapkan hati
وَالْحُزْنُ فِي الْأُمُوْرِ الْمُتَعَلِّقَةِ بِالآخِرَةِ صَارَ مُنَوِّرًا فِي الْقَلْبِ
Sedangkan kesedihan di dalam urusan-urusan yang terkait akhirat menjadi penerang hati.
اللّٰهُمَّ لَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا
Ya Allah, jangan jadikan urusan dunia kecemasan yang paling besar bagi kami dan jangan jadikan urusan dunia batas akhir ilmu kami.
Qultu :
Urusan dunia jangan dijadikan skala prioritas di atas urusan akhirat, dan jangan menjadi orang yang hanya mencari ilmu yang terkait urusan duniawi saja lalu meninggalkan ilmu-ilmu akhirat sampai akhir hayatnya. Na'udzubillahi min dzalik.
Halaman : 7
Abdurrachman Asy Syafi'iy
Komentar
Posting Komentar