Tabarruk Kepada 2 Hadits
KITAB NASHAIHUL IBAD (Kajian 2)
Karya Syekh Nawawi Al Bantani
TABARRUK KEPADA 2 HADITS
قال المصنف رحمه الله تعالی
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
الحمد لله في كل حين وأوقات
Segala puji bagi Allah di dalam setiap keadaan dan setiap waktu-waktu.
والصلاة والسلام علی أشرف الخلق والبر يات
Rahmat Allah semoga dilimpahkan kepada yang paling mulia dari ciptaan dan mahluk mahluk (Nabi Muhammad ﷺ)
هذه منبهات علی الاستعداد ليوم المعاد
Ini adalah hal hal yang dapat memberi peringatan agar melakukan persiapan bagi hari kiamat
فإن منها ما يكون مثنی ومنها ما يكون ثلاثيا إلی تمام العشرة
Sesungguhnya sebagian darinya ada yang terdiri dari dua unsur, dan sebagian darinya ada yang terdiri dari tiga unsur sampai sempurna sepuluh unsur.
وجملة المقالات مائتان وأربع عشرة
jumlah makalahnya ada dua ratus empat belas
الأخبار خمسة وأربعون
hadits-hadits ada empat puluh lima
والبواقی آثار
dan sisa-sisanya adalah atsar (perkataan sahabat)
وأنا الآن أريد التبرك بإتيان حديثين شريفين جليلين
Dan saya sekarang hendak bertabarruk dengan mendatangkan dua hadits yang mulia lagi agung
فالحديث الأول أجازني به العلامة الشيخ محمد الخطيب الشامي ثم المدني الحنبلي
Hadits awal adalah hadits yang mana telah mengijazahkan kepada ku dengannya Al Alamah As Syaikh Muhammad Al Khothib Asy Syamiy kemudian Al Madaniy Al Hanbaliy
وهو ابن عثمان بن عباس بن عثمان عن مشايخه متصلا إلی أبي ذر الغفار رضي الله عنه عن رسول الله ﷺ فيما يرويه عن ربه عز وجل
Dan beliau adalah Abu Usman bin Abbas bin Usman , dari para gurunya yang tersambung kepada Abu Dzar Al Gifari Radhiallhu 'anhu dari Rasulullah ﷺ dalam hadits yang beliau riwayatkan dari Rabbnya yang maha mulia lagi maha agung
قال تعالی يا عبادي
Allah Ta'ala berfirman : wahai hamba-hamba ku.
إني حرمت الظلم علی نفسي
Sesungguhnya aku mengharamkan kedzoliman atas diriku
وجعلته بينكم محرما فلا تظالموا
dan aku jadikan kedzoliman diantara kalian yang diharamkan. Maka jangan kalian saling berbuat dzolim
يا عبادي
Wahai hamba-hamba ku
كلكم ضال
kamu semua sesat
إلا من هديته
kecuali orang yang telah aku beri petunjuk kepadanya,
فاستهدوني أهدكم
maka mintalah petunjuk kepada ku, niscaya aku beri kamu petunjuk.
يا عبادي
Wahai hamba-hamba ku
كلكم جائع
kamu semua kelaparan
إلا من أطعمته
kecuali orang yang telah aku beri makan
فاستطعموني أطعمكم
maka mintalah makanan kepada ku, niscaya aku akan memberi mu makan
يا عبادي
wahai hamba-hamba ku
كلكم عار
kamu semua telanjang
إلا من كسوته
kecuali orang yang telah aku beri pakaian
فاستكسوني أكسكم
maka mintalah pakaian kepada ku, niscaya aku akan memberi kamu pakaian.
يا عبادي
Wahai hamba-hamb ku
إنكم تخطئون بالليل والنهار
sesungguhnya kamu berbuat dosa di waktu malam dan siang hari,
وأنا أغفر الظنوب جميعا
dan aku akan mengampuni dosa-dosa seluruhnya,
فاستغفروني أغفرلكم
maka mintalah ampunan kepada ku, niscaya akau akan mengampuni kamu.
يا عبادي
Whaai hamba-hamba ku
إنكم لن تبلغوا ضري فتضروني
sesungguhnya kamu tidak akan sampai kepada kemudharatan ku, lalu kamu (menyangka) memudharatkan ku
ولن تبلغوا نفعي فتنفعوني
dan kamu tidak akan sampai pada kemanfaatan-Ku, kemudian kamu (menyangka) memberi manfaat kepada ku.
Qultu : Maksudnya adalah Allah tidak membutuhkan mahluk, Allah maha kaya maha sempurna, Allah tidak mengambil manfaat dari mahluk, sama halnya mahluk tidak dapat mendatangkan kemudharatan bagi Allah. Akan tetapi mahluk lah yang membutuhkan Allah. Mahluk mengambil manfaat dari Allah dan Allah bisa saja mendatangkan kemudharatan bagi mahluk. Ini menampakkan keperkasaan Allah di atas mahluknya.
يا عبادي لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم
Wahai hamba-hamba ku, sesungguhnya apabila yang awal dan yang akhir dari kalian, dari bangsa manusia dan bangsa jin,
كانوا علی أتقی قلب رجل واحد منكم
ada di atas hati yang paling taqwa tiap tiap dari kalian
ما زاد ذلك في ملكي شيئا
maka tidak akan menambah (keagungan) di dalam kerajaan ku sedikitpun.
يا عبادي
Wahai hamba-bamba ku
لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم كانوا علی أفجر قلب واحد منكم
sesungguhnya apabila yang awal dan yang akhir dari kalian, dari bangsa manusia dan bangsa jin, ada di atas hati yang paling durhaka, tiap tiap dari kalian
ما نقص ذلك من ملكي شيئا
Maka tidak akan mengurangi yang demikian itu dari kerajaan ku sedikitpun
يا عبادي لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم قاموا في صعيد واحد
Wahai hamba-hamba ku, sesungguhnya apabila yang awal dan yang akhir dari kalian, dari bangsa manusia dan bangsa jin, mereka berdiri di lapangan yang satu
فاسألوني فأعطيت كل واحد مسئلته ما نقص ذلك مما عندي إلا كما ينقص المخيط إذا أدخل البحر
lalu meminta kepadaku, lalu aku memberi kepada tiap-tiap dari mereka apa yang dimintanya. Maka yang demikian itu tidak akan mengurangi apa-apa yang ada pada ku, kecuali sebagaimana jarum mengurangi (air lautan) apabila dimasukkan ke dalam lautan.
يا عبادي إنما هي أعمالكم أحصيها لكم ثم أوفيكم إياها
Wahai hamba-hamba ku, pastinya yang demikian adalah amal-amal kamu, aku akan menghitungnya bagi kamu, kemudian aku akan membalasnya
فمن وجد خيرا فليحمد الله
maka barang siapa mendapatkan kebaikan hendaklah memuji Allah (membaca hamdallah)
ومن وجد غير ذلك فلا يلومن إلا نفسه
dan barang siapa menemukan selain dari kebaikan (kejelekan) maka jangan lah mencela kecuali kepada dirinya sendiri.
Qultu : Ketika seseorang mendapat keburukan, seperti musibah maka janganlah mencela Allah, sebagaimana perkataan orang-orang jahil yang berkata “ Allah tidak adil “ ketika ia mendapatkan musibah atau masalah di dalam hidupnya sedangkan orang-orang disekitarnya tidak mendapatkan musibah dan masalah yang sama, padahal dirinya paling banyak beribadah dibandingkan orang-orang disekitarnya, lalu ia berpaling dari Allah. Hendaklah ia instropeksi diri terhadap keburukan-keburukan (maksiat-maksiat) yang pernah ia lakukan, dan mencela dirinya sendiri karena selama hidup didunia sudah melakukan itu. Barang siapa berbuat maksiat maka menyebabkan dirinya terancam siksa, maka sesungguhnya ia sudah tidak adil dengan dirinya sendiri karena membiarkan dirinya terancam siksa.
والحديث الثاني
Dan hadits yang ke dua
أجازني به العلامة السيد أحمد المرصفي المصري بعد أن أجازني به السيد عبد الوهاب بن أحمد فرحات الشافعي عن مشايخه مسلسلا بالأولية إلی عبد الله بن عمر بن العاص عن النبي ﷺ أنه قال
adalah hadits yang telah diijazahkan oleh Al ‘Alamah Sayyid Ahmad Al Mursafi Al Mishri setelah Sayyid Abdul Wahab bin Ahmad Farohat Asy Syafi’iy mengijazahkannya kepada ku, yang ia terima dari guru-gurunya yang berantai kepada yang paling dulu, hingga sampai kepada Abdullah bin Amru bin Ash, dari Nabi ﷺ. Sesungguhnya Nabi ﷺ telah bersabda :
الراحمون يرحمهم الرحمن تبارك وتعالی ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء
Orang-orang yang pengasih akan dikasihani (tuhan) yang maha pengasih, maha suci. Sayangilah orang yang ada di muka bumi. Niscaya dzat yang di atas langit akan mengasihi mu.
Qultu : Imam Al Karmaniy berkata :
ﻗﻮﻟﻪ ﻓﻲ اﻟﺴﻤﺎء ﻇﺎﻫﺮﻩ ﻏﻴﺮ ﻣﺮاﺩ ﺇﺫ اﻟﻠﻪ ﻣﻦﺯﻩ ﻋﻦ اﻟﺤﻠﻮﻝ ﻓﻲ اﻟﻤﻜﺎﻥ ﻟﻜﻦ ﻟﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﺟﻬﺔ اﻟﻌﻠﻮ ﺃﺷﺮﻑ ﻣﻦ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﺃﺿﺎﻓﻬﺎ ﺇﻟﻴﻪ ﺇﺷﺎﺭﺓ ﺇﻟﻰ ﻋﻠﻮ اﻟﺬاﺕ ﻭاﻟﺼﻔﺎﺕ
Perkataan Nabi ﷺ di atas langit, makna hakikat dzohirnya bukanlah yang dimaksud. Akan tetapi tatkala arah atas itu paling mulia dari arah selainnya, maka seseorang menyandarkannya kepada Allah sebagai isyarat kemuliaan dzat dan sifat-sifat. Dinukil oleh Imam Ibnu Hajar Al Asqalani di dalam kitab Fathul Baari. Hal. 412. Juz 13. Dari penjelasan demikian maka bisa difahami bahwa perkataan dzat di atas langit maksudnya bukan lah dzat Allah berada di atas langit atau menetap di atas langit. Yang demikian adalah isyarat untuk mengungkapkan kemuliaan dzat Allah dan sifat-sifat Nya.
Halaman : 2
Abdurrachman Asy Syafi'iy
Komentar
Posting Komentar