Nafsu Amarah Dan Nafsu Lawamah
KITAB NASHAIHUL IBAD (Bagian 26)
Karya Syaikh Nawawi Al Bantani
NAFSU AMARAH DAN NAFSU LAWAMAH
بسم الله الرحمن الرحيم
قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَی
(وَ) الْمَقَالَةُ الرَّابِعَةُ عَشَرَةً
Dan makalah yang ke 14 :
(عَنْ بَعْضِ الْحُكَمَاءِ) أَيْ أَطْبَاءِ الْقُلُوْبِ وَهُمْ الأَوْلِيَاءُ
Dari sebagian para hukama, maksudnya para tabib hati, dan mereka adalah para waliyullah :
(وَمَنْ تَوَهَّمَ أَنَّ لَهُ وَلِيًّا أَوْلَی مِنَ اللهِ قَلَّتْ مَعْرِفَتُهُ بِاللهِ)
Barang siapa mengira ada penolong baginya yang lebih baik dari Allah, maka sedikit pengetahuannya tentang Allah.
وَالْمَعْنَی مَنْ ظَنَّ أَنَّ لَهُ نَاصِرًا أَقْرَبُ مِنَ اللهِ وَأْكْثَرُ نَصْرَةً مِنْهُ فَإِنَّهُ لَمْ يَعْرُفْ اللهَ تَعَالَی
Maknanya adalah : barang siapa menduga ada penolong baginya yang lebih dekat dari Allah dan yang paling banyak menolong dari Allah, maka sesunggunya dia tidak mengenal Allah.
(وَمَنْ تَوَهَّمَ عَدُوًّا أَعْدَی مِنْ نَفْسِهِ قَلَّتْ مَعْرِفَتُهُ بِنَفْسِهِ)
dan barang siapa mengira ada musuh yang paling kuat dari hawa nafsu dirinya sendiri, maka sedikit pengetahuannya tentang nafsunya itu.
أَيْ وَمَنْ ظَنَّ أَنَّ لَهُ عَدُوًّا أَقْوَی عَنْ نَفْسِهِ الأَمَارَةِ وَاللَّوَامَةِ فَإِنَّهُ لَمْ يَعْرُفْ نَفْسَهُ
maksudnya barang siapa menduga ada musuh yang paling kuat dari nafsu amarah dan lawamah, maka sesungguhnya dia tidak mengenal nafsunya sendiri.
Qultu :
Nafsu amarah adalah nafsu yang selalu mendorong kepada kejelekan dan kemaksiatan.
Nafsu lawwamah adalah nafsu yang sudah menjalankan perintah namun masih banyak terpeleset dalam perbuatan maksiat, sehingga membuatnya selalu menyesali diri.
Halaman : 9
Abdurrachman Asy Syafi'iy
Komentar
Posting Komentar